Cara Kerja DNS
Misalnya, kita ingin mengunjungi website Al-Qudwah. Lalu mengetikkan nama domain alqudwah.id di kolom alamat browser. Pada tahap ini, kita sedang melakukan DNS Request (Permintaan DNS).
Komputer kemudian akan memeriksa penyimpanan lokalnya untuk melihat apakah ada record (data) untuk domain tersebut. DNS record adalah alamat IP yang terkait dengan FQDN (Fully Qualified Domain Name).
Selanjutnya, komputer akan mencari dalam file host dan cache. File host adalah file teks biasa yang mengarahkan hostname ke alamat IP dalam sistem operasi, sedangkan cache adalah data sementara yang disimpan oleh perangkat keras atau perangkat lunak.
Alamat IP yang terkait dengan layanan ini biasanya tersimpan di cache browser atau cache ISP (penyedia layanan internet).
Namun, jika alamat IP yang sesuai tidak ditemukan di file host dan cache, proses ini akan melanjutkan pencarian ke 4 sever berikut (DNS Resolve, Root Nameserver, TLD nameserver, Authoritatif name server). Jika domain ditemukan maka situs siap untuk ditampilkan.
Level Domain
Level domain adalah konsep yang digunakan dalam sistem penamaan domain di internet untuk mengklasifikasikan dan mengatur hierarki nama-nama domain. Sistem ini dikenal sebagai Domain Name System (DNS). Ada beberapa tingkatan atau level domain yang digunakan untuk mengatur dan mengelompokkan domain di internet. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai level domain tersebut:
Top-Level Domain (TLD):
- Generic Top-Level Domains (gTLDs): TLD ini bersifat umum dan tidak terkait dengan negara tertentu. Contohnya adalah .com, .org, .net, .info, dan .biz.
- Country Code Top-Level Domains (ccTLDs): TLD ini spesifik untuk negara tertentu dan terdiri dari dua huruf berdasarkan kode ISO negara tersebut, seperti .us (Amerika Serikat), .uk (Inggris), .jp (Jepang), .id (Indonesia).
- Sponsored Top-Level Domains (sTLDs): TLD ini disponsori oleh komunitas tertentu yang memiliki kepentingan khusus, seperti .edu (institusi pendidikan), .gov (pemerintah Amerika Serikat), dan .mil (militer Amerika Serikat).
Second-Level Domain (SLD):
- Ini adalah nama yang muncul langsung di sebelah kiri TLD. Misalnya, dalam domain example.com, "example" adalah second-level domain. SLD biasanya digunakan untuk menciptakan identitas atau merek yang unik di internet.
Third-Level Domain:
- Ini adalah bagian dari domain yang muncul di sebelah kiri second-level domain dan sering dikenal sebagai subdomain. Misalnya, dalam nama domain blog.example.com, "blog" adalah third-level domain. Subdomain ini digunakan untuk mengorganisir atau mengelompokkan konten di dalam domain utama.
Fourth-Level Domain dan Seterusnya:
- Domain dapat memiliki lebih dari tiga level, meskipun ini jarang digunakan untuk keperluan komersial biasa. Misalnya, sub.subdomain.example.com adalah contoh domain dengan empat level. Level tambahan ini biasanya digunakan untuk struktur internal atau sistem organisasi yang lebih kompleks.